Pengertian Manhaj Salaf, Aliran Sesatkah?
Sabda Nabi sebagai pijakan utama yang berbunyi “Islam akan terbagi menjadi 73 golongan. Dan hanya satu golongan yang akan selamat”. Manhaj Salaf adalah yang termasuk salah satu dari sekian banyak golongan tersebut. Dengan berbasis kepada al-Qur’an dan Sunnah ia berusaha berdiri sendiri.
Tulisan ini nantinya akan membahas tentang Manhaj Salaf secara umum. Dan sebagai contoh konkrit pengaplikasian manhaj salaf penulis akan memaparkan seorang tokoh ahli hadis, yaitu Nashir al-Din Albani. Yang di dalam sini nantinya juga akan dibahas tentang pemikiran beliau tehadap hadis, syarat dengan bidangnya, yaitu ahli hadis.
Defenisi Manhaj Salaf
Kalimat “manhaj salaf” terdiri dari dua kata yang berbeda. manhaj dalam bahasa Arab sama dengan kata minhaj, yang berarti sebuah jalam yang terang lagi mudah.[1] Sedangkan salaf, menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Siapa saja yang telah mendahuluimu dari nenek moyang dan karib kerabat, yang mereka itu di atasmu dalam hal usia dan keutamaan[2]. Dan dalam terminologi syariat bermakna: Para imam terdahulu yang hidup pada tiga abad pertama Islam, dari para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.[3] Berdasarkan definisi di atas, maka manhaj salaf adalah: Suatu istilah untuk sebuah jalan yang terang lagi mudah, yang telah ditempuh oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tabi’in dan tabi’ut tabi’in di dalam memahami agama Islam yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Manhaj salaf dan Salafiyyun tidaklah dibatasi (terkungkung) oleh organisasi tertentu, daerah tertentu, pemimpin tertentu, partai tertentu, dan sebagainya. Bahkan manhaj salaf mengajarkan kepada kita bahwa ikatan persaudaraan itu dibangun di atas Al Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan pemahaman Salafush Shalih. Siapa pun yang berpegang teguh dengannya maka ia saudara kita, walaupun berada di belahan bumi yang lain. Suatu ikatan suci yang dihubungkan oleh ikatan manhaj salaf, manhaj yang ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya.[4]
Manhaj salaf merupakan manhaj yang harus diikuti dan dipegang erat-erat oleh setiap muslim di dalam memahami agamanya. Mengapa? Karena demikianlah yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran dan demikian pula yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam Sunnahnya. Sedang kan Allah telah berwasiat kepada kita: “Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.” (An Nisa’: 59).[5]
Orang-orang yang mengikuti manhaj salaf (Salafiyyun) biasa disebut dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah dikarenakan berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah dan bersatu di atasnya. Disebut pula dengan Ahlul Hadits wal Atsar dikarenakan berpegang teguh dengan hadits dan atsar di saat orang-orang banyak mengedepankan akal. Disebut juga Al Firqatun Najiyyah, yaitu golongan yang Allah selamatkan dari neraka.[6]
Mengapa manhaj salaf???
Catatan Kaki[1] al-Mu’jam al-Wasith, jilid 2, hlm. 957 dalam DVD ROM al-Maktabah al-Syamilah, Global Islamic Software. 1991-1997.
[2] Ibnu Mandhur, Lisanul Arab, jilid 7, hlm. 234 dalam DVD ROM al-Maktabah al-Syamilah, Global Islamic Software. 1991-1997.
[3] Asy Syaikh Dr. Muhammad bin Abdul Wahhab Al ‘Aqil, Manhajul Imam As Syafi’i fii Itsbatil ‘Aqidah, jilid 1, hlm. 55.
[4]www.salafionline.com di akses pada tanggal 13 Desember 2009
[5] Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya; Hikmah (Bandung: J-ART, 2005), hlm. 79.
[6] Abu Umar Basyir, Ada Apa dengan Salafi? (Solo: Rumah Dzikir, 2007), hlm. 20.
[7]www.salafionline.com diakses pada tanggal 13 Desember 2009
Kalo ngutip ayat Al Qur'an atau hadits jangan dipotong2 woi, itu bukan roti
Mohon maaf yang mana yang kami potong