Last Updated on July 16, 2017 by Tongkrongan Islami
Pengalaman tauhid merupakan pengalaman yang bersifat suci, maka pengalaman ini dalam kehidupan manusia akan menjadi sumber inspirasi kehidupan jiwa dan pendidikan kemanusiaan yang tinggi. Hal ini disebabkan tauhid akan mendidik jiwa manusia untuk mengikhlaskan seluruh hidup dan kehidupannya kepada Allah semata. Tujuan hidup hanyalah Allah dan harapan yang dikejarnya adalah keridhaan-Nya, yang akhirnya akan membawa konsekuensi pembinaan karakter yang agung dan menjadi manusia yang suci, jujur, dan teguh memegang amanah Allah.
Pendidikan tauhid sangatlah penting, karena mempunyai relevansi dengan konsep tauhid itu sendiri. Menurut Jalaluddin Rahmat, pengajaran tauhid menjadi penting karena beberapa hal :
1. Tauhid akan mengantarkan manusia kepada posisi yang mulia menjadi lebih sempurna dengan akan dimasukkannya manusia yang bertauhid ke dalam surga.
2. Adanya fenomena akan semakin lunturnya makna kemanusiaan yang tidak menuntut kemungkinan dapat hilang sama sekali, ini berarti merusak bangunan tauhid yang dimiliki setiap manusia.
Dalam posisi yang kedua ini, manusia akan kehilangan jati dirinya sebagai ahsani taqwim. Oleh karena itu rekonstruksi manusia harus selalu diupayakan dan hal ini merupakan suatu kebutuhan dengan menginternalisasikan, membiasakan dan mentranformasikan nilai-nilai ilahi yang tertinggi melalui pendidikan tauhid.
Pentingnya belajar pendidikan tauhid, menurut Mar’ie Muhammad, disebabkan “tauhid mempunyai relevansi yang dalam di tengah kehidupan manusia sehari-hari”. Kita menyaksikan manusia telah mencapai berbagai kemajuan dalam bidang materi, ilmu dan teknologi yang mengagumkan, namun umat manusia mengalami penyakit mental yang kronis dan serius yakni kehilangan pegangan hidup. Umat manusia tampaknya telah mengalami apa yang disebut kekosongan jiwa. Kehilangan pegangan hidup mengakibatkan umat manusia tidak mempunyai arah dan tidak tahu untuk apa hidup di dunia yang fana ini (baca: penanaman tauhid sejak dini). Tentunya suatu ironi bahkan suatu tragedi, jika penyakit mental dan spiritual yang berbahaya ini menjangkiti mereka yang menyatakan dirinya muslim.
Manusia yang kehilangan pegangan hidup meskipun mereka bergelimang dalam materi namun merana secara mental dan spritual. Mereka akan mudah terperosok ke dalam tingkah laku yang tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan mereka dapat berperilaku menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini bila dibiarkan maka pada gilirannya akan menghancurkan peradaban umat manusia. Padahal tujuan hidup manusia adalah semata-mata untuk mengabdi kepada Allah. Mengabdi di sini mempunyai makna luas, tidak sebatas menjalankan rukun Islam saja. Hal ini mengandung arti menjalankan semua perintah dan larangan Allah secara konsisten dengan penuh keikhlasan.
Dengan demikian pendidikan tauhid begitu penting bagi manusia sebagaimana pentingnya kedudukan dan fungsi tauhid itu sendiri dalam Islam. Begitu besarnya pengaruh tauhid atas kehidupan manusia. Orang yang menolak tauhid akan hidup sengsara di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu pendidikan tauhid hendaknya dilakukan sedini mungkin, sebab setiap anak mempunyai fitrah bertuhan sejak sebelum ia lahir di dunia. Anak hendaknya dibina ketauhidannya hingga perkembangan ketauhidannya semakin sempurna. Ia menjadi manusia tauhid yang benar- benar mencintai Allah di atas segalanya.